Menghasilkan Lulusan Unggul, Pascasarjana Implementasikan Kurikulum Berbasis OBE

Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung selenggarakan Forum Group Discussion (FGD) Sosialisasi Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE) Pascasarjana UIN RIL. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Sidang Lantai 2 Pascasarjana, Rabu (29/05/2024). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Sidang Lantai 2 Pascasarjana, Rabu (29/05/2024) dan dibuka oleh Rektor yang diwakili Wakil Rektor I Prof Dr H Alamsyah MAg. Prof Alamsyah menekankan pentingnya kurikulum dalam menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Generasi Z atau yang biasa disebut Gen Z banyak yang bekerja tidak sesuai dengan bidang keilmuan yang mereka dalami semasa perkuliahan. Hal ini menunjukkan perlunya penyusunan ulang kurikulum agar lebih relevan dengan kebutuhan di lapangan atau dunia kerja dan menghasilkan lulusan UIN RIL yang memiliki kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Pembukaan FGD dihadiri Wakil Rektor III, para Dekan dan Wakil Dekan I Fakultas, Ketua LPM dan LP2M, Kepala UPT dan Pusat, Dosen, Hakim Utama Pengadilan Agama Tanjung Karang, Kepala Kantor Kemenag Kota Bandar Lampung, MUI Provinsi Lampung, Kepala Bappeda Provinsi Lampung, Panitera Pengadilan Agama Tanjung Karang, Pimpinan Gontor 9 Darusalam Lampung, Kepala MAN 1 Bandar Lampung, dan Kepala MAN 2 Bandar Lampung. FGD ini merupakan rangkaian dari beberapa langkah penyusunan kurikulum yang telah dilakukan Pascasarjana dalam menyusun kurikulum berbasis outcome based education (OBE). Dimulai dari tinjauan dengan penyusunan. Direktur Pascasarjana Prof Dr Ruslan Abdul Ghofur MSi dalam sambutannya, mengatakan pentingnya diskusi dengan melibatkan stakeholder untuk menjaring masukan dan saran dalam membangun kurikulum OBE Pascasarjana. “Output yang difokuskan dalam penerapan kurikulum OBE ini salah satunya tulisan atau karya ilmiah yang terpublish yang akan menopang eksistensi karya dosen atau mahasiswa untuk menunjang akreditasi. Kurikulum OBE menuntut kita bergerak, bekerja dengan hasil yang jelas dan terukur,” ucap Direktur. Diharapkan dengan adanya FGD ini, kurikulum OBE pascasarjana UIN Raden Intan dapat segera diimplementasikan dan menghasilkan lulusan yang unggul dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Dalam FGD ini melibatkan stakeholder, guru besar, dosen, dan alumni. Para peserta antusias mengikuti diskusi dan memberikan masukan yang konstruktif. (TWI)

Program Magister (S2) PAI Pascasarjana UIN RIL lakukan PKM di Pondok Pesantren Modern Al Maárif Bukittinggi, Sumatera Barat.

Sabtu, 4 Mei 2024, Program Magister S2 PAI Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung lakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Pondok Pesantren Modern Al Maárif Bukittinggi, Sumatera Barat. Kegiatan PKM ini merupakan rangkaian kegiatan Peningkatan Kompetensi Lapangan (PKL) mahasiswa S2 PAI UIN Pascasarjana Raden Intan Lampung ke Bukittinggi yang dilaksanakan pada tanggal 01 – 06 Mei 2024. Kunjungan rombongan S2 PAI Pascasarjana UIN RIL yang terdiri dari Ketua Prodi, Sekretaris Prodi, Kasubbag TU, Dosen, Staff dan 18 orang mahasiswa diterima pada pukul 13.00 WIB di Aula Ponpes Modern Al Maárif.  Rombongan disambut dan diterima oleh pimpinan Ponpes yakni Buya Uzair. Dalam sambutannya, Buya Uzair mengapresiasi dan menyambut baik kedatangan rombongan S2 PAI Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung dan berharap kerjasama yang telah terjalin dalam kunjungan ini akan terus berlanjut dan menghasilkan dampak positif bagi kedua pihak, baik Pascasarjana UIN RIL dan Pondok Pesantren Modern Al-Ma’arif. Selanjutnya, dalam sambutan Kasubbag TU Pascasarjana UINRIL, Farida Rahmawati, M.Kom.I menyampaikan ucapan terima kasih atas perkenan Keluarga Besar Pondok Pesantren Modern Al Maárif Bukittinggi menerima kunjungan S2 PAI Pascasarjana UIN RIL. Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan mahasiswa S2 PAI diharapakan dapat bermanfaat di masa yang akan datang dapat ditindak lanjuti dengan kegiatan Kegiatan Magang santri Ponpes Al Maárif dan Mahasiswa UIN RIL.  PKM ini diisi dengan kegiatan mengajar yang dalam hal ini diwakili oleh dua orang mahasiswa yakni, Arif Suhendri dan Hasanatun Nisa. (TWI)

Pondok Pesantren Modern Pertama Menjadi Tempat Pengabdian Kepada Masyarakat Mahasiswa S2 PAI

Mahasiswa Program S2 PAI Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung adakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ke Bukittinggi yang di laksanakan di Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek.  Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 Mei 2024. Rombongan yang terdiri dari Ketua Prodi, Sekretaris Prodi, Kasubbag TU, Dosen, Staff dan 18 orang mahasiswa diterima di Aula Ponpes Thawalib Parabek pada pukul 09.00 WIB. Rombongan S2 PAO disambut dan diterima oleh pimpinan Ponpes yakni Ust. H. Muhammad Zaki Munawar Lc. Acara pembukaan di Aula tersebut dipandu oleh Ust H. Arief Rahman H, Lc., M. Ag.   Dalam sambutannya, Ust. H. Muhammad Zaki Munawar, Lc mengapresiasi dan menyambut baik kedatanganan rombongan S2 PAI UIN Raden Intan Lampung sekaligus memperkenalkan Ponpes Sumatera Thawalib Parabek sebagai Pondok Modern Pertama yang berdiri pada tahun 1910 dan sudah melaksanakan pembelajaran klasikal pada tahun 1920. Rombongan juga dipertemukan secara langsung dengan Waka Bidang Kesiswaan, Ust. Riki, S.Pd. Ust. H. Muhammad Zaki Munawar, Lc berharap silaturahim antara Ponpes Sumatera Thawalib Parabek dan Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung akan terus terjalin di masa yang akan datang. Selanjutnya, dalam sambutan Kasubbag TU Pascasarjana UINRIL, Farida Rahmawati, M.Kom.I menyampaikan ucapan terima kasih atas perkenan Keluarga Besar Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek menerima kunjungan S2 PAI UIN RIL. “Saya berharap kegiatan PKM mahasiswa S2 PAI ini dapat terlaksana dan berharap di masa yang akan datang dapat ditindak lanjuti dengan kegiatan Kegiatan Magang santri Ponpes Parabek dan Mahasiswa UIN RIL,” ucap kasubbag. Pada kesempatan tersebut juga, kaprodi S2 PAI, Prof. Dr. Imam Syafe’i menyampaikan kegiatan PKM mahasiswa diisi dengan kegiatan mengajar yang dalam hal ini diwakili oleh dua orang mahasiswa yakni, Arfani Labib dan Shofia Sahara Balqis. Harapan yang sama dari Kaprodi S2 PAI Kerjasama yang telah terjalin dapat terus ditingkatkan kedepannya. (TWI)

Program Studi S2 Pendidikan Bahasa Arab Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung dengan bangga menggelar Webinar Internasional

Program Studi S2 Pendidikan Bahasa Arab Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung dengan bangga menggelar Webinar Internasional bertema “تعليم اللغة العربية فى عصر التكنولوجيا والذكاء الإصطناعى” pada hari Sabtu, 18 Mei 2024. Acara yang diselenggarakan melalui platform Zoom ini dibuka secara resmi oleh Direktur Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.Si. Rektor UIN Raden Intan Lampung juga turut serta sebagai Keynote Speaker, memberikan pandangan serta arahannya terkait tema yang diangkat. Webinar ini menghadirkan narasumber ternama dari berbagai belahan dunia, yaitu Prof. Dr. Abdullah Abdul Ghani Abdullah Sarhan dari Universitas Al Azhar As Syarif, Mesir, Dr. Tamer Saad Ibrahim Khader dari Universitas Kanat Suez, Mesir, Dr. Muhbib Abdul Wahab, M.Pd. dari Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia, serta Prof. Dr. Sulthan Syahril, M.A. dari Universitas Raden Intan Lampung, Indonesia. Diskusi dalam webinar ini dipandu oleh moderator berpengalaman, Dr. Fachrul Ghazi, MA. Yang menarik dari webinar ini, selain menghadirkan para pakar, juga menampilkan presenter mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab, Mahmud Hambali dan Ayu Aulia, yang turut memberikan presentasi yang memukau para peserta. Webinar ini berlangsung lancar dan sukses diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang berasal dari berbagai negara. Para peserta mendapatkan banyak wawasan mengenai pendidikan bahasa Arab di era teknologi dan kecerdasan buatan, yang menjadi tema utama acara ini. Selain itu, acara ini juga memberikan fasilitas gratis serta sertifikat bagi para pesertanya. Para penyelenggara, yaitu Dr. Erlina, M.Ag, Dr. Koderi, M.Pd, dan mahasiswa Program Magister Pendidikan Bahasa Arab, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung acara ini. “Jazakumulloh khairu jaza, amiin,” ucap mereka, sebagai ungkapan rasa syukur dan apresiasi atas partisipasi dan dukungan yang diberikan. Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan pendidikan bahasa Arab, khususnya dalam pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan di masa depan.

Ketua dan Sekretaris Program Doktor (S3) Hukum Keluarga Tampil di Kancah Internasional, USA

Dua dosen Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. Hj. Siti Mahmudah, M.Ag dan Dr. Hj. Linda Firdawaty, M.H tampil menjadi presenter atau pembicara dalam konferensi internasional. Atlanta menjadi tempat diadakannya konferensi internasional ASIANetwork yang diikuti oleh keduanya. ASIANetwork adalah sebuah konsorsium yang beranggotakan lebih dari 150 perguruan tinggi di Amerika Utara yang bertujuan memperkuat peran Studi Asia dalam bidang pendidikan. Untuk membantu mempersiapkan sarjana menuju dunia di mana masyarakat Asia memainkan peran penting dalam dunia yang semakin saling bergantung. ASIANetwork menyelenggarakan konferensi tahunan tentang hasil riset ilmuwan maupun penelitian mahasiswa. Prof Siti Mahmudah dan Dr Linda Firdawaty terpilih untuk mempresentasikan paper atau hasil risetnya tentang moderasi beragama dan keluarga maslahat dalam konferensi ASIANetwork 31st Annual Conference di Atlanta, Georgia, New York, USA. Konferensi ini berlangsung selama tiga hari, 12-14 April 2024. Prof Siti Mahmudah menyampaikan tentang moderasi beragama sebagai solusi dalam mengelola aneka konflik dan beragam perbedaan di Indonesia. Dengan adanya moderasi beragama, Indonesia sekarang tampil lebih damai, toleran dan harmoni dalam keragaman dan keberagamaan,” ujarnya. Anggapan moderasi beragama yang mengancam kemanusiaan dan mengeliminasi ajaran keagamaan dapat ditepis dengan pendekatan yang tepat. Masyarakat pun bisa diyakinkan Islam yang tulen berkarakter moderat dan mengajarkan toleransi. Sementara itu, Dr Linda Firdawaty menyampaikan urgensi atau relasi atau hubungan kesalingan antara suami dan istri dalam membangun sebuah keluarga. Konsep mubadalah diyakini dapat mengajarkan sikap yang sama-sama bertanggungjawab satu sama lain. “Oleh karena itu, pemahaman Islam dan hukum Islam yang mengatur lembaga perkawinan dan kehidupan rumah tangga harus selalu dikontekstualisasi. Dengan pemahaman ini, maka tingkat perceraian akan menurun dan kekerasan dalam rumah tangga tidak terjadi lagi,” paparnya.  Hasil konferensi ini akan diterbitkan dua kali dalam setahun dalam ASIANetwork Exchange, A Journal for Asian Studies in the Liberal Arts dan penerbitan seri buku dengan Lever Press. (TWI)